Pengaruh Musik Klasik Pada Otak
* Seorang pendidik sekaligus musisi: Don Campbell bersama seorang psikolog Dr. Alfred Tomatis pada tahun 1998 mengadakan penelitian pada beberapa jenis musik untuk melihat efek positifnya. Hasil penelitiannya dapat temukan di buku: Efek Mozart. Pada penelitiannya terhadap musik klasik ternyata musik klasik dapat meningkatkan fungsi otak & intelektual manusia dengan optimal. Mengambil contoh karya Mozart pada karya Sonata in D major K.488 diyakininya mempunyai efek stimulasi paling baik terhadap bayi.
* Dra.Louise, M.M.Psi seorang psikolog dan terapis musik dari Present Education Program di RSAB Harapan kita, jakarta, mengemukakan tidak hanya musik mozart dapat yg dapat digunakan untuk terapis tapi semua musik yang mengalun lembut dan berirama tenang dapat memberikan efek baik bagi janin, bayi dan anak-anak. Mengapa sering disebutnya sebagai efek Mozart? karena sesungguhnya musik-musik gubahan mozart yg pertama kali diteliti.
* Frances Rauscher bersama koleganya dari Universitas Wisconsin, As, pernah mengadakan penelitian mengenai hubungan kecerdasan dengan musik. Para peneliti membagi dua kelompok tikus yang sedang hamil. Pada kelompok pertama diperdengarkan sonata karya Mozart. Kemudian bayi-bayi tikus yang lahir terus diperdengarkan musik yang sama sampai berusia 2 bulan. Kelompok yang kedua hanya diperdengarkan musik minimalis Glass dari bayi tikus dalam kandungan dilanjutkan sampai berusia 2 bulan. Lalu Rauscher dkk menguji bayi-bayi tikus dari dua kelompok tsb untuk berlomba di jaringan jalan yang ruwet dan simpang siur untuk mendapatkan hadiah makanan. Hasil uji coba sangat mengesankan, ternyata tikus pada kelompok pertama (yg disuguhkan musik mozart) hanya sedikit melakukan kesalahan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan jalur yang rumit dibandingkan dengan kelompok ke-2 pada bayi tikus yang diperdengarkan musik minimalis dari Glass. Penelitian tersebut dilaporkan dalam jurnal ilmiah Neurological Research.
Penelitian terhadap musik klasik masih terus diteliti hingga saat ini, memungkinkan akan melahirkan teori-teori baru lainnya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.
Silahkan tonton video piano cover aransemen saya.
klik di sini => https://www.youtube.com/watch?v=bSqLZv37ULM
* Dra.Louise, M.M.Psi seorang psikolog dan terapis musik dari Present Education Program di RSAB Harapan kita, jakarta, mengemukakan tidak hanya musik mozart dapat yg dapat digunakan untuk terapis tapi semua musik yang mengalun lembut dan berirama tenang dapat memberikan efek baik bagi janin, bayi dan anak-anak. Mengapa sering disebutnya sebagai efek Mozart? karena sesungguhnya musik-musik gubahan mozart yg pertama kali diteliti.
* Frances Rauscher bersama koleganya dari Universitas Wisconsin, As, pernah mengadakan penelitian mengenai hubungan kecerdasan dengan musik. Para peneliti membagi dua kelompok tikus yang sedang hamil. Pada kelompok pertama diperdengarkan sonata karya Mozart. Kemudian bayi-bayi tikus yang lahir terus diperdengarkan musik yang sama sampai berusia 2 bulan. Kelompok yang kedua hanya diperdengarkan musik minimalis Glass dari bayi tikus dalam kandungan dilanjutkan sampai berusia 2 bulan. Lalu Rauscher dkk menguji bayi-bayi tikus dari dua kelompok tsb untuk berlomba di jaringan jalan yang ruwet dan simpang siur untuk mendapatkan hadiah makanan. Hasil uji coba sangat mengesankan, ternyata tikus pada kelompok pertama (yg disuguhkan musik mozart) hanya sedikit melakukan kesalahan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan jalur yang rumit dibandingkan dengan kelompok ke-2 pada bayi tikus yang diperdengarkan musik minimalis dari Glass. Penelitian tersebut dilaporkan dalam jurnal ilmiah Neurological Research.
Penelitian terhadap musik klasik masih terus diteliti hingga saat ini, memungkinkan akan melahirkan teori-teori baru lainnya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.
Silahkan tonton video piano cover aransemen saya.
klik di sini => https://www.youtube.com/watch?v=bSqLZv37ULM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar